BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 20 November 2010

Inovasi Teknologi Pemasaran bagi UKM

Pemasaran merupakan problem utama bagi UKM ditengah era globalisasi. Perubahan dari proteksi ke liberalisasi dapat mengakibatkan banyak UKM mengalami penurunan pangsa pasar karena meningkatnya persaingan seperti banyaknya produk dengan harga dan kualitas yang lebih kompetitif, adanya produk penganti, dan hadirnya pendatang baru. untuk menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh UKM tersebut, diperlukan upaya berbagai terobosan pasar baru, penetapan strategi pasar yang jitu, peningkatan kualitas produk, dan daya saing produk yang dihasilkan. Hal–hal tersebut dapat dirangkum dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai keunggulan bersaing, yang dirumuskan dengan menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya.


Keunggulan bersaing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan. Selanjutnya, posisi tawar terkait erat dengan modal,peluang yang dimiliki dan kompetensi internal UKM sebelum produk yang mereka hasilkan ditawarkan pada pasar. (Infokom No. 25 Tahun XX, 2004 ).

Kendala pemasaran UKM disebabkan oleh keterbatasan organisasi bisnis UKM dalam membaca selera pasar, mengenal pesaing dan produknya, kemampuan memposisikan produknya di pasar, dan mengenal kelemahan dan keunggulan produknya ditengah produk-produk pesaing, dan kurang mengoptimalkan promosi dan strateginya. Kendala tersebut mengimplikasikan lemahnya marketing intelligence UKM. Oleh karenanya diperlukan tools dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi bisnis UKM dalam meningkatkan kemampuan pemasarannya.

Untuk mendukung perumusan dan implementasi strategi pemasaran yang jitu pada UKM, pemanfaatan informasi menjadi sangat urgent. Informasi tersebut dapat berasal dari sumber-sumber data internal perusahaan atau data ekternal perusahaan dan akan benilai jika menenuhi kreteria akurat, tepat waktu dan dapat memberikan abstraksi terhadap realitas yang ada. Dengan ketersediaan informasi, pengguna dapat mengambil keputusan yang tepat, cepat, efektif dan efisien.

Sebuah konsep berikut, ditawarkan bagi teknologi pemasaran bagi UKM dalam bentuk pengembangan sistem informasi dan sistem pendukung keputusan untuk fungsi pemasaran bagi UKM yang bertujuan meningkatkan kemampuan pemasaran suatu perusahaan sehingga dapat mendorong perubahan organisasi UKM bersaing tingkat yang lebih luas, dari lokal ke nasional atau internasional dengan menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Pengembangan pemasaran dilaksanakan secara aktif oleh organisasi bisnis UKM dengan di topang ketersediaan teknologi bagi sistem pemasarannya. Selanjutnya teknologi tersebut di sebut dengan istilah M-Order.

M-Order berfungsi sebagai data colection dan mengorganisir data tersebut, dan melakukan abstraction melalui instrument matematik, statistik dan operational research model sehingga mampu menyajikan informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dalam mendukung proses pemasaran, yang terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran, sehingga tujuan pemasaran tercapai, yaitu mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. M-Order merupakan sistem terpadu dengan memanfaatkan data internal dan data eksternal organisasi dalam mentransformasi data menjadi informasi yang di butuhkan pemakai. Konsep M-order berbeda dengan CRM, Jika CRM lebih menekankan customer loyality, maka M-order menekankan pada customer satisfaction. M-order mendorong keinginan pasar yang lebih terhadap produk perusahaan.

M-Order di bangun atas beberapa sub sistem yang terpadu dengan komponen sebagai berikut :

1. Sistem Operasional Pemasaran berfungsi mendukung operasional pemasaran seperti menyediakan informasi tentang product knowledge, price knowledge, competitor knowledge, buyer knowledge, dan pengelolaan order pelanggan.
2. Sistem Intelegensi pemasaran berfungsi memberikan gambaran tentang perkembangan pemasaran sehingga dapat dilakukan fungsi pengendalian dan evaluasi kualitas pemasaran
3. Sistem Riset Pemasaran berfungsi untuk perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data yang sistematis serta temuan-temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan
4. Sistem ekstraksi data dan model, merupakan interface memungkin data eksternal dan model pengambilan keputusan dapat update secara online dari pusat database yang terhubung dengan internet yang khusus disediakan oleh pengembang untuk meningkatkan kapabilitas dan peformance system yang di gunakan oleh user, atau dari data hasil pengamatan langsung. Dengan sistem ini, informasi makro seperti demografi,ekonomi, politik,hukum, teknologi,fisik dan social, budaya dapat di distribusikan dari server pengembang ke sistem yang di gunakan client.
5. Sistem Informasi dan Pendukung Keputusan Pemasaran Terpadu merupakan suatu tool yang berfungsi mengkoordinasikan seluruh komponen dalam M-order sehingga mampu mentranformasi informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada level operasional maupun level manajerial dalam masalah yang berhubungan dengan pemasaran.

Output pemanfaatan m-order adalah perubahan organisasi bisnis UKM dari organisasi dengan lingkup pemasaran tingkat lokal atau nasional menuju tingkat global (internasional), meningkatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi UKM dengan melaksanakan serangkaian tindakan pemasaran terpadu secara efektif dan efisien.

Untuk dapat melaksanakan fungsi seperti disyaratkan di atas maka komponen minimal yang harus dimiliki oleh m-order adalah :

1. Basis Data, berisi internal data dan eksternal data. Eksternal data dapat di peroleh dari dokumen eksternal seperti yellow page, majalah/surat kabar, pengamatan langsung, data di internet, dan lain-lain.
2. Basis Model, berisi algoritma untuk mengidentifikasi dan evaluasi prospek pelanggan terhadap kemungkinan pembelian misalnya linier programming, AHP (analitycal hierarchy proses), dan simulasi
3. Sistem ekstraksi, memungkinkan proses updating data dan model secara fleksibel dan mudah
4. Instrumen penawaran dan pengendalian order pembelian
5. Dikembangkan untuk didukung teknologi mobile untuk tujuan meningkatkan akses distribusi data dan informasi dan meningkatkan kecepatan proses pengiriman data/informasi dan pengumpulan data, sehingga nilai guna output yang di hasilkan dapat disajikan secara cepat dan waktu yang tepat.

Pengembangan Software M-Order

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal terhadap pengembangan dan penggunaan software tersebut maka strategi yang dapat dilakukan adalah :

1. Proses pengembangan secara iteratif untuk tahapan analisis, perancangan, pengembangan, testing dan dokumentasi, serta publikasi langsung melalui internet setiap tahapan proses untuk mendapatkan feed back yang optimal.
2. Penetapan software sebagai competitif software diukur dari nilai ekonomi dan manfaatnya. Dengan kebijakan ini selain akan mempercepat proses perkembangan dan juga tingkat implementasi di kalangan UKM

Strategi Implementasi

1. Penerapan produk software sebagai competitif software sebagai jawaban terhadap keterbatasan kemampuan pembiayaan UKM dalam meningkatkan kualitas teknologinya.
2. Pembangunan web site sebagai : e-distribution, e-update,e-survey dan e-learning bagi produk software, instrumen untuk memberikan dukungan implementasi dan optimalisasi benafit dari implementasi, membangun komunitas, dan mendapatkan feed back yang optimal untuk pengembangan software
3. Menggandeng institusi terkait seperti lembaga profesi manajemen, atau lembaga pemberdayaan UKM , serta sentra industri kecil dan mengah dalam mengimplementasikan m-order
4. Membantu user dalam meningkatkan kualitas data eksternal dan intelegensi model melalui updating seperti pada utility anti virus dan melaksanakan e-survey dalam mengoptimalkan eksternal data khususnya faktor makro yang berhubungan dengan pemasaran dan kepuasan pelanggan.

Dengan implementasi m-order maka sistem informasi pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan menjadi lebih efektif dan adaptif karena sistem tersebut menghasilkan informasi bersumber dari internal perusahaan dan data eksternal yang up to date karena didukung kemampuan updating database secara online dan mobile. Dengan demikian output berupa informasi pendukung keputusan pemasaran menjadi lebih akurat, relevan, bernilai, dan tepat waktu, sehingga kemampuan UKM dalam memasarkan dan menghasilkan inovasi produknya menjadi lebih baik, kompetitif, efektif, dan efisien.

0 komentar: